,

Feb 20, 2011

KAITAN ANTARA CINTA, KEKAYAAN, KEBAHAGIAAN, KECANTIKAN DAN KESEDIHAN.

Hai korang.

Hari ni kan aku nak share lagi satu cerita yang aku baca. Aku harap dapatlah kita sama2 renungkan apa ikhtibar disebalik cerita ni k. 

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah pelbagai macam benda-benda abstrak. Ada CINTA,KEKAYAAN, KECANTIKAN,KESEDIHAN,KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN!KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN,"Aduh! Maaf,CINTA!" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

"KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi,KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tak bisa membawamu ikut.Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak- isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas,

"Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu", kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, “oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?"

Pada saat kritikal itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. 

Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sedar, bahawa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. 

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tidak mengenalinya. Bahkan teman-teman lain yang mengenaliku pun enggan menolongku", tanya CINTA hairan. "Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu bertapa bernilainya harga sebuah CINTA itu."

Jadi kawan2, marilah kita sama2 fikirkan. Macam mana keadaan cinta yang kita miliki sekarang. Cinta ini luas hubungannya. Antaranya; CINTA KEPADA ALLAH, CINTA KEPADA RASUL, CINTA KEPADA IBU BAPA, CINTA KEPADA UMMAH,dan CINTA KEPADA KECEMERLANGAN.

Renung-renungkan dan selamat beramal. ^^,

No comments:

BUDAK MUNCIT